Senin, 05 Oktober 2009

Rosario

Sejak Doa Rosario ditata, secara prinsip dan substansial, sebagai doa kepada Kristus dan Penghormatan Surgawi, yaitu, Bapa Kita dan Bunda Maria, doa rosario adalah doa pertama dan menjadi devosi prinsip dari orang2 yang percaya dan telah dilakukan selama berabad-abad, dari jaman para rasul dan para murid sampai sekarang. Namun baru pada tahun 1214 lah, Gereja menerima Doa Rosario dalam bentuknya yang seperti sekarang dan menggunakan metode seperti yang kita pakai sekarang. Doa ini diberikan kepaa Gereja oleh St. Dominic, yang telah menerimanya dari Perawan yang Terberkati sebagai hadiah pertobatan orang Albigensian dan para pendosa lainnya.

Saya akan menceritakan pada anda cerita tentang bagaimana kita menerima Doa Rosario, yang ada di dalam buku yang sangat terkenal: De Dignitate Psalterii, yang ditulis oleh Alan de la Roche yang diberkati. St. Dominic, melihat bahwa dosa orang2 Albigensian sudah sangat berat, pergi menyepi ke hutan di dekat Toulouse, dimana ia berdoa tanpa henti selama tiga hari tiga malam. Selama berdoa ia tidak melakukan apapun kecuali meratap dan melakukan pertobatan yang keras untuk meredakan amarah Tuhan. Ia memohon dengan sangat disiplin dan bersungguh-sungguh, dan akhirnya ia jatuh kedalam kondisi koma. Pada saat inilah Bunda kita menampakkan diri padanya, ditemani oleh tiga malaikat, ia berkata, "Wahai Dominic, apakah engkau tahu senjata apakah yang diinginkan oleh Trinitas yang Kudus untuk dipakai untuk memperbaharui dunia?" "Oh, Ratuku," jawab St. Dominic, "engkau mengetahui jauh lebih banyak daripada aku, karena engkau selalu berada di dekat Putramu Yesus Kristus untuk menjadi kepala keselamatan bagi kami." Kemudian Bunda kita menjawab, "Aku ingin kamu tahu bahwa, dalam situasi perang seperti sekarang ini, senjata yang paling utama selalu adalah Doa Surgawi, yang adalah batu fondasi dari Perjanjian Baru. Karenanya, jika engkau ingin menyentuh jiwa-jiwa yang telah mengeras ini dan menyerahkannya kepada Tuhan, ajarkanlah Doa ku." Kemudian St. Dominic bangun, merasa sangat terhibur, dan terbakar oleh semangatnya untuk mentobatkan orang-orang di wilayah tersebut, ia langsung pergi ke katedral. Ketika itu malaikat-malaikay yang tidak kelihatan membunyikan lonceng untuk mengumpulkan orang-orang, dan kemudian St. Dominic mulai mengajar.

Pada awal khotbahnya, datang badai yang hebat, bumi serasa bergetar, matahari meredup, dan terjadi begitu banyak kilat dan cahaya sehingga semua orang merasa begitu tercekam dan takut. Perasaan takut mereka semakin menjadi-jadi ketika mereka melihat pada gambar Bunda kita yang dipasang di suatu tempat yang tinggi, mereka melihat ia menaikkan tangannya ke surga tiga kali untuk memanggil penghakiman Tuhan ke atas mereka kalau mereka tidak mau bertobat, mengubah cara hidup mereka dan mencari perlindungan pada Bunda Suci Tuhan. Melalui fenomena supernatural ini, Tuhan ingin menyampaikan devosi baru kepada Rosario Kudus dan memperkenalkannya kepada semua orang. Paling tidak, ketika St. Dominic berdoa, badai mulai mereda, dan kemudian ia mulai berkhotbah. Begitu gamblang dan kuatnya ia menjelaskan doa Rosario sehingga hampir semua orang Toulouse mempercayainya dan meninggalkan kepercayaan lama mereka yang salah. Dalam waktu yang singkat terlihat kemajuan yang besar di kota tersebut; orang-orang mulai hidup secara Kristen dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama mereka yang buruk.

Terinspirasi oleh Roh Kudus, dan diperintahkan oleh Perawan yang Diberkati dan juga karena pengalaman pribadinya, St. Dominic mengajarkan doa Rosario seumur hidupnya. Ia mengajarkannya dengan memberikan contoh dan juga melalui khotbah-khotbahnya, di kota-kota dan di desa-desa, kepada orang-orang kelas atas maupun kelas bawah, kepada pelajar dan orang2 yang tidak bersekolah, kepada orang-orang Katholik dan Protestant. Doa Rosario, yang ia doakan setiap hari, adalah doa persiapannya untuk setiap khotbah dan merupakan caranya berjumpa dengan Bunda kita setiap selesai khotbah. Satu hari ia harus berkhotbah di Notre Dame di Paris, dan ketika itu adalah pesta St. Yohanes Pembaptis. Ketika ia seperti biasa sedang berdoa rosario di kapel kecil di belakang altar untuk mempersiapkan khotbahnya, Bunda kita muncul di hadapannya dan berkata: "Dominic, meskipun apa yang akan engkau khotbahkan sangat baik, tapi aku membawa kepadamu khotbah yang lebih baik."

St. Dominic mengambil buku yang diulurkan oleh Bunda kita, membacanya dengan cermat dan, setelah ia mengerti dan bermeditasi, ia mengucapkan terima kasih kepada Bunda. Ketika saatnya khotbah tiba, ia naik ke atas mimbar dan, meskipun hari itu adalah pesta St. Yohanes, ia malah berkata bahwa ia telah ditunjuk menjadi pengawal Ratu Surga. Jemaat pada saat itu adalah para theolog dan orang-orang terpandang dan terpelajar, yang sudah biasa mendengar ceramah-ceramah yang manis atau yang tidak lazim; tapi St. Dominic berkata bahwa ia tidak ingin berceramah, sehingga terlihat bijak di mata dunia, tapi ia akan berbicara dalam kesederhanaan Roh Kudus dan keteladanannya yang kuat. Dan setelah itu ia mulai berbicara tentang doa Rosario dan menjelaskan tentang Bunda Suci kata demi kata seperti menjelaskan pada sekelompok anak-anak, dan ia menggunakan ilustrasi sederhana yang ada di dalam buku yang diberikan kepadanya oleh Bunda kita.

Alan yang diberkati, menurut Kartagena, menyebutkan beberapa peristiwa lainnya dimana Tuhan kita dan Bunda kita menampakkan diri kepada St. Dominik untuk meyakinkan dan memberikan semangat kepadanya untuk terus mengajarkan doa Rosario untuk menghapuskan dosa dan mentobatkan pendosa dan orang-orang yang menyeleweng. Dalam pasal yang lain Kartagena mengatakan, "Alan yang diberkati berkata bahwa Bunda kita menampakkan diri kepadanya, setelah ia menampakkan diri kepada St. Dominic, Putranya yang Kudus menampakkan diri kepadanya dan berkata, 'Dominik, Saya senang melihat kamu tidak hanya bergantung pada kebijaksanaanmu sendiri yaitu, daripada mencari doa manusia yang kosong, kamu bekerja dengan sangat rendah hati bagi keselamatan jiwa-jiwa. "Banyak imam mencoba untuk mengajar dengan keras melawan dosa yang terburuk, namun mereka tidak sadar bahwa mula-mula, sebelum seseorang yang sakit diberi obat yang pahit, ia perlu dipersiapkan dengan menempatkan pikirannya pada bingkai yang benar supaya ia bisa benar-benar memperoleh manfaat dari obat tersebut. "Maka dari itu, sebelum melakukan apapun, seorang imam harus membangkitkan semangat berdoa dalam hati manusia dan terutama cinta kepada doa Surgawi. Hanya jika mereka sudah mulai mengucapkan itu dan bertekun didalamnya, Tuhan yang maha pengampun akan sulit untuk menolak memberikan rahmatnya. Maka dari itu aku ingin kamu mengajarkan doa Rosario-ku."

Semua hal, bahkan yang paling suci sekalipun, bisa berubah, terutama jika mereka tergantung pada kehendak bebas manusia. Sehingga tidak heran bahwa, pada saat itu, semangat doa Rosario Suci hanya bertahan 1 abad setelah pertama kali diajarkan oleh St. Dominic. Setelah itu, Rosario seolah-olah terkubur dan terlupakan. Tidak diragukan juga, rencana kotor dan kebencian setan, juga membuat orang-orang mengabaikan doa Rosario, sehingga menghalangi penyaluran rahmat Tuhan yang telah dibawa oleh Rosario keatas bumi. Sehingga, pada tahun 1349 Tuhan menghukum seluruh Eropa dengan wabah yang terparah yang pernah diketahui. Mulai dari timur, menyebar ke seluruh Italia, Jerman, Perancis, Polandia dan Hungaria, membawa kehancuran dimanapun wabah itu lewat, sehingga dari seratus orang jarang ada yang selamat untuk bisa menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Kota-kota besar, desa-desa dan biara-biara hampir benar-benar kosong selama masa tiga tahun penyebaran epidemic wabah tersebut.

Penghukuman dari Tuhan ini langsung diikuti oleh dua hukuman lainnya, penyelewengan (heresy) oleh Flagellant dan perpecahan (skisma) tragis di tahun 1376. Setelah itu, setelah pencobaan-pencobaan ini selesai, syukur kepada Allah yang maha pengampun, Bunda kita berbicara kepada Alan yang diberkata untuk menghidupkan kembali Rosario Suci. Alan yang diberkati adalah satu dari Bapa-bapa Dominican yang tinggal di biara Dinan di Inggris. Ia adalah seorang theolog yang hebat dan pengkhotbah yang terkenal. Bunda kita memilih dia karena, selain doa Rosario dimulai di daerah tersebut, ia juga adalah seorang Dominican yang berasal dari daerah yang sama, sehingga ia memiliki kharisma untuk membangun kembali kebiasaan ini.
Alan yang diberkati memulai pekerjaan besarnya di tahun 1460, setelah menerima peringatan khusus dari Tuhan kita. Beginilah caranya ia menerima pesan penting tersebut, sebagaimana diceritakannya sendiri: Satu hari ketika ia sedang mengadakan Misa, Tuhan kita, yang ingin menggerakkannya untuk mengajarkan Rosario Suci, berbicara padanya dalam Roti Kudus. "Mengapa engkau menyalibkan Aku lagi secepat ini?" kata Yesus kepadanya. "Apa maksudmu, Tuhan?" tanya Alan, ketakutan. "Engkau telah menyalibkan aku sekali dengan dosa-dosamu," jawab Yesus, "dan aku lebih suka disalibkan lagi daripada melihat BapaKu dilukai oleh dosa-dosa yang biasanya engkau lakukan. Engkau menyalibkan aku lagi sekarang karena kamu sebenarnya telah diajarkan dan telah mengerti bahwa kamu harus mengajarkan doa Rosario IbuKu, dan kamu tidak melakukannya. Jika saja engkau melakukannya, engkau bisa menuntun banyak jiwa ke jalan yang benar dan memimpin mereka menjauhi dosa. Tapi kamu tidak melakukannya, sehingga kamu sendiri juga bersalah terhadap dosa-dosa yang mereka perbuat."
Teguran keras ini membuat Alan yang diberkati sungguh-sungguh bertekad untuk mengajarkan doa Rosario dengan tanpa henti. Bunda kita juga berbicara padanya pada suatu ketika untuk memberikan semangat padanya untuk mengajarkan doa Rosario terus dan terus, "Engkau dulu adalah pendosa yang parah di masa mudamu, tapi aku memperoleh buah pertobatanmu dari Anakku. Jika mungkin, aku rela menjalani semua sengsara untuk menyelamatkanmu, karena para pendosa yang bertobat adalah kemenangan bagiku. Dan aku juga akan melakukannya supaya kamu bisa menyebarkan doa Rosarioku kemana-mana." St. Dominic juga menampakkan diri kepada Alan yang diberkati dan bercerita padanya tentang hasil dari pengajarannya: ia telah mengajarkan doa Rosario tanpa henti, khotbah-khotbahnya telah mendatangkan banyak buah yang baik dan banyak orang telah bertobat selama ia mengajar. Ia berkata kepada Alan, "Lihatlah buah yang demikian indah yang telah aku dapatkan melalui pengajaran doa Rosario. Kamu dan yang lainnya yang mencintai Bunda kita harus melakukan yang sama sehingga, dengan melakukan doa Rosario yang kudus, engkau bisa menarik semua orang kepada ilmu pengetahuan tentang kebajikan yang sejati." Secara garis besar, inilah cerita tentang bagaimana St. Dominic memulai doa Rosario kudus dan bagaimana Alan de la Roche yang diberkati mengembalikan ajaran ini.

Dari sejak jaman St. Dominic memulai devosi kepada Rosario kudus, sampai kepada waktu ketika Alan de la Roche yang diberkati memulainya lagi di tahun 1460, doa Rosario disebut dengan Doa kepada Yesus dan Maria. Ini karena doa ini mendoakan Salam Maria dengan jumlah yang sama seperti mazmur-mazmur dalam Kitab Mazmur Raja Daud. Dan karena orang-orang sederhana yang kurang berpendidikan tidak bisa mengucapkan Mazmur Raja Daud, doa Rosario dianggap memiliki manfaat yang sama bagi mereka sama seperti Mazmur Raja Daud bagi orang-orang yang lain.

Sejak Alan de la Roche memulai kembali devosi ini, suara dari orang-orang, yaitu suara dari Tuhan sendiri, memberinya nama doa Rosario, yang berarti "mahkota mawar." Yang bermakna bahwa setiap kali orang mengucapkan doa Rosario dengan bersungguh-sungguh, mereka mengenakan ke kepala Yesus dan Maria 153 mawar putih dan 16 mawar merah. Sebagai bunga surgawi, bunga-bunga ini tidak akan pernah kehilangan atau berkurang keindahannya. Bunda kita telah menyetujui dan mengakui nama Rosary ini; ia telah menampakkan diri kepada beberapa orang bahwa setiap kali mereka mengucapkan doa Salam Maria mereka memberikan pada Bunda Maria sebuah mawar yang indah, dan setiap doa Rosario yang dilakukan dengan penuh memberikan kepadanya sebuah mahkota mawar. Jadi sebuah Rosario yang komplet adalah sebuah mahkota mawar yang besar dan setiap chaplet yang terdiri dari sepuluh doa adalah seperti sebuah booklet bunga mawar atau sebuah mahkota kecil mawar surgawi yang kita letakkan di kepala Yesus dan Maria. Bunga Mawar sendiri adalah ratu dari bunga, dan juga Rosario adalah mawar persembahan kita yang paling berarti dan bermakna.
by Saint Louis Marie Grignion De Montfort History of the Rosary Since the Rosary is composed, principally and in substance, of the prayer of Christ and the Angelic Salutation, that is, the Our Father and the Hail Mary, it was without doubt the first prayer and the principal devotion of the faithful and has been in use all through the centuries, from the time of the apostles and disciples down to the present. It was only in the year 1214, however, that the Church received the Rosary in its present form and according to the method we use today. It was given to the Church by St. Dominic, who had received it from the Blessed Virgin as a means of converting the Albigensians and other sinners.


Rosario adalah salah satu doa yang paling disukai dalam Gereja Katolik kita. Uskup Agung Fulton Sheen mengatakan, “Rosario adalah kitab bagi mereka yang buta, di mana jiwa-jiwa melihat dan di sana ditampilkan drama kasih teragung yang pernah dikenal dunia; Rosario adalah kitab bagi mereka yang sederhana, yang menghantar mereka masuk ke dalam misteri-misteri dan pengetahuan yang lebih memuaskan hati dari pendidikan manusia; Rosario adalah kitab bagi mereka yang lanjut usia, yang matanya tertutup terhadap bayang-bayang dunia ini dan terbuka pada dunia mendatang. Kuasa rosario melampaui kata-kata.”
Diawali dengan Kredo, Bapa Kami, tiga Salam Maria dan Doksologi (Kemuliaan), serta diakhiri dengan Salve Regina (Salam ya Ratu), rosario merupakan pendarasan lima misteri; masing-masing misteri terdiri dari Bapa Kami, 10 Salam Maria dan Doksologi. Selama mendaraskan rosario, kita merenungkan misteri-misteri penyelamatan dalam hidup Tuhan kita dan kesaksian iman Bunda Maria. Melalui peristiwa-peristiwa Gembira, Cahaya, Sedih dan Mulia dalam rosario, kita dihantar pada kenangan akan inkarnasi Tuhan kita, pewartaan-Nya di hadapan publik, sengsara dan wafat-Nya, dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Dengan demikian, rosario membantu kita untuk bertumbuh dalam penghayatan yang lebih mendalam atas misteri-misteri ini, dalam mempersatukan hidup kita dengan lebih akrab pada Tuhan kita dan dalam memohon bantuan rahmat-Nya untuk mengamalkan iman. Kita juga memohon bantuan doa Bunda Maria, teladan iman, yang menghantar semua orang percaya kepada Putranya.

Asal-usul rosario agak “kabur”. Penggunaan “manik-manik” dan pendarasan doa yang diulang-ulang untuk membantu orang dalam meditasi berasal dari masa-masa awal Gereja dan telah ada bahkan pada masa-masa sebelum kekristenan. Didapati bukti-bukti dari Abad Pertengahan bahwa untaian manik-manik dipergunakan untuk membantu orang menghitung jumlah Bapa Kami atau Salam Maria yang didaraskan. Sesungguhnya, untaian manik-manik ini kemudian dikenal sebagai “Paternosters,” bahasa Latin untuk “Bapa kami”. Sebagai contoh, pada abad ke-12, guna membantu agar mereka yang kurang terpelajar dapat berpartisipasi lebih baik dalam liturgi, pendarasan 150 Bapa Kami dipakai untuk menggantikan 150 Mazmur, dan dikenal sebagai “brevir orang-orang sederhana”.

Struktur rosario perlahan-lahan berkembang antara abad ke-12 dan abad ke-15. Pada akhirnya 50 Salam Maria (atau lebih) didaraskan dan dihubungkan dengan ayat-ayat Mazmur atau ayat-ayat lain mengenangkan “sukacita Maria” dalam hidup Yesus dan Maria. Dominikus dari Prussia, seorang biarawan Carthusian, pada tahun 1409 mempopulerkan praktek mempertalikan 50 ayat mengenai hidup Yesus dan Maria dengan 50 Salam Maria. Pada masa ini, bentuk doa ini dikenal sebagai rosarium (“kebun mawar”), sesungguhnya suatu istilah umum, yang berarti bunga rampai, yang dipergunakan untuk menyebut suatu kumpulan bahan yang serupa, misalnya suatu bunga rampai kisah-kisah dengan subyek atau tema yang sama. Pada akhirnya, ditambahkan juga “dukacita Maria” dan “sukacita surgawi”, sehingga jumlah Salam Maria menjadi 150. Dan akhirnya, ke-150 Salam Maria digabungkan dengan ke-150 Bapa Kami; satu Salam Maria sesudah satu Bapa Kami.

Pada awal abad ke-15, Henry Kalkar (wafat 1408), seorang biarawan Carthusian lainnya, membagi ke-150 Salam Maria ke dalam kelompok-kelompok; satu kelompok berisi 10 Salam Maria dengan diawali satu Bapa Kami. Pada abad ke-16, struktur lima misteri rosario didasarkan pada tiga rangkaian peristiwa -

Peristiwa GEMBIRA
1. Maria menerima kabar gembira dari Malaikat Gabriel;
2. Maria mengunjungi Elisabet, saudarinya;
3. Yesus dilahirkan di Betlehem;
4. Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah;
5. Yesus diketemukan dalam Bait Allah

Peristiwa SEDIH
1. Yesus berdoa kepada BapaNya di surga dalam sakrat maut;
2. Yesus didera;
3. Yesus dimahkotai duri;
4. Yesus memanggul salib-Nya;
5. Yesus wafat disalib

Peristiwa MULIA
1. Yesus bangkit dari kematian;
2. Yesus naik ke surga;
3. Roh Kudus turun atas para Rasul;
4. Maria diangkat ke surga;
5. Maria dimahkotai di surga.

Pada tahun 2002, Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II menetapkan

peristiwa CAHAYA
1. Yesus dibaptis di Sungai Yordan;
2. Yesus menyatakan DiriNya dalam perjamuan nikah di Kana;
3. Yesus mewartakan Kerajaan Allah serta menyerukan pertobatan;
4. Yesus dipermuliakan;
5. Yesus menetapkan Ekaristi

Juga, setelah penampakan Bunda Maria di Fatima pada tahun 1917, doa yang diajarkan Bunda Maria kepada anak-anak secara umum ditambahkan pada akhir setiap misteri, “Ya Yesus yang baik, ampunilah dosa-dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka. Hantarlah jiwa-jiwa ke surga, teristimewa jiwa-jiwa yang amat membutuhkan kerahiman-Mu.”

Menurut tradisi, St Dominikus (wafat 1221) menyusun rosario seperti yang kita kenal sekarang. Tergerak oleh suatu penampakan Bunda Maria, ia mewartakan penggunaan rosario dalam karya misionarisnya di antara kaum Albigensia, suatu kelompok bidaah yang fanatik. Albigensia berasal dari nama kota Albi di Perancis selatan di mana mereka tinggal; mereka percaya bahwa semua yang jasmaniah adalah jahat dan semua yang rohaniah adalah baik. Karenanya, mereka menyangkal inkarnasi Tuhan kita; bagi mereka, Yesus, sungguh Allah yang menjadi sungguh manusia dan mengenakan kodrat manusiawi kita, sungguh tidak masuk akal. Menurut ajaran Albigensia, jiwa orang dianggap terbelenggu dalam tubuh yang jahat. Sebab itu, mereka berpantang kasih perkawinan dan prokreasi, sebab dianggap jahat membelenggu suatu jiwa lain dalam suatu raga. Tindakan religius mereka yang paling “luhur” disebut “endura,” suatu tindakan bunuh diri yang membebaskan jiwa dari raga. Mereka juga menentang otoritas manapun yang mewakili suatu kerajaan dunia ini, sebab itu mereka membantai para pejabat kerajaan dan para pejabat Gereja. Gereja mengutuk bidaah ini, dan St Dominikus berusaha mempertobatkan mereka melalui khotbah-khotbah yang logis dan kasih Kristiani sejati. Sayangnya, otoritas kerajaan tidak cukup berbelaskasih. (Sekedar tambahan, suatu siaran traveling menyiarkan di televisi suatu program traveling di Perancis selatan, dan mengunjungi kota Albi, mengatakan bahwa orang-orang di sana “dianiaya oleh Gereja”; narator program tersebut tidak menyebutkan bahwa orang-orang ini adalah bidaah bunuh diri yang ajarannya membahayakan jiwa-jiwa umat beriman.) Namun demikian, St Dominikus mempergunakan rosario sebagai suatu sarana ampuh untuk mempertobatkan kaum Albigensia.

Sebagian ilmuwan mengesampingkan peran aktual St Dominikus dalam terbentuknya rosario sebab kisah-kisah riwayat hidupnya yang ditulis lebih awal tidak menyebutkan hal itu, konstitusi Dominikan tidak menghubungkannya dengan hal tersebut, dan pelukis-pelukis pada masa St Dominikus tidak memasukkan rosario sebagai lambang yang menjadi ciri khas St Dominikus. Pada tahun 1922, Dom Louis Gougaud menyatakan, “Berbagai unsur yang ada dalam komposisi devosi Katolik yang umum disebut rosario merupakan hasil dari suatu perkembangan yang panjang dan perlahan yang dimulai sebelum masa St Dominikus, dan yang terus berlanjut tanpa ia ikut ambil bagian di dalamnya, dan yang akhirnya mendapati bentuk akhirnya beberapa abad setelah kematiannya.” Namun demikian, sebagian ilmuwan lain menyanggah pendapat bahwa St Dominikus tidak begitu terlibat dalam “menciptakan” rosario, sebab ia mewartakan penggunaannya untuk mempertobatkan para pendosa dan mereka yang telah menyimpang dari iman. Di samping itu, sekurangnya ada selusin paus yang menyebutkan hubungan antara St Dominikus dengan rosario dalam berbagai pernyataan kepausan, mendukung perannya setidak-tidaknya sebagai seorang “beriman yang saleh”. Dari antaranya, yang pertama-tama dinyatakan oleh Paus Alexander VI pada tahun 1495.

Rosario menjadi semakin populer pada tahun 1500-an, teristimewa melalui upaya Paus St Pius V. Pada waktu itu, kaum Muslim Turki menyerang Eropa Timur. Pada tahun 1453 Konstantinopel telah jatuh ke tangan Muslim, sementara Balkan dan Hungaria nyaris ditaklukkan. Pada tahun 1521 kaum Muslim berhasil menaklukkan Belgrade, Hungaria, dan pada tahun 1526 mereka telah berada di perbatasan Vienna, Austria. Dengan kaum Muslim menyerbu bahkan pesisir Italia, maka penguasaan atas Mediterania sekarang di ujung tanduk.
Pada bulan Februari 1570, utusan Turki menyampaikan ultimatum kepada Republik Venisia: menyerahkan kepulauan Siprus secara damai atau menghadapi perang. Venisia menolak, dan setelah berperang selama sebelas bulan, Siprus takluk pada kekuasaan Muslim pada tanggal 1 Agustus 1571. Syarat-syarat penyerahan diri ditetapkan demi keselamatan pasukan Kristen yang kalah. Tetapi, begitu komandan Muslim mengambil alih kuasa kota, ia memerintahkan agar komandan Kristen, Marcantonio Bragadin, dikuliti hidup-hidup. Tubuhnya kemudian dibelah menjadi empat, dan sayatan kulitnya diisi jerami dan seragamnya dikenakan padanya, lalu diseret sepanjang kota. Sekarang kaum Kristen tahu benar musuh macam apa yang tengah mereka hadapi.

Pada tahun 1571, Paus St Pius V mengorganisir suatu armada di bawah komando Don Juan dari Austria, sanak Raja Philip II dari Spanyol. Bala tentara dari Spanyol, Venisia, Roma, Savoy, Genoa, Lucca, Tuscany, Manova, Parma, Urbino, dan Ferrara, juga Malta membentuk suatu aliansi melawan Turki. (Menariknya, Perancis yang Katolik menolak bersatu dan bahkan mendanai pasukan Muslim Turki demi melemahkan musuh bebuyutan mereka, Jerman-Austria). Sementara persiapan dilakukan, Bapa Suci meminta segenap umat beriman untuk mendaraskan rosario dan memohon bantuan doa Bunda Maria di bawah gelar “Bunda Kemenangan,” memohon Tuhan menganugerahkan kemenangan kepada umat Kristiani.
Meski armada Muslim jauh melampaui armada Kristiani, baik dalam jumlah kapal-kapal perang maupun pasukan, kedua armada siap bertempur. Kapal pemimpin Kristen mengibarkan bendera biru dengan lukisan Kristus Tersalib, sementara bendera Muslim mencantumkan ayat-ayat dari Al Quran menyerukan jihad dan membasmi “orang-orang kafir”. Pada hari Minggu, 7 Oktober 1571, pukul 11 pagi, Pertempuran di Lepanto dimulai, dan dalam tempo lima jam, kaum Muslim dikalahkan. Siang itu, sementara Paus St Pius V tengah berada dalam suatu rapat, sekonyong-konyong beliau berdiri, menuju jendela, menatap ke luar ke arah pertempuran berlangsung bermil-mil jauhnya, dan mengatakan, “Marilah kita berhenti menyibukkan diri dengan masalah-masalah ini dan marilah kita mengucap syukur kepada Tuhan. Armada Kristen telah meraih kemenangan.”

Tahun berikutnya, Paus St Pius V sebagai ungkapan syukur menetapkan Pesta Rosario Suci pada tanggal 7 Oktober di mana umat beriman tidak hanya mengenangkan kemenangan ini, melainkan juga terus menyampaikan syukur kepada Tuhan atas segala rahmat-Nya dan mengenangkan kuasa perantaraan Bunda Maria kita. Bapa Suci juga secara resmi menganugerahkan gelar, “Auxilium Christianorum” atau “Pertolongan Orang-orang Kristen” pada Bunda Maria. Mejelis Tinggi Venesia juga mencantumkan pada sebilah papan dalam ruang pertemuan mereka, “Non virtus, non arma, non duces, sed Maria Rosari, victores nos fecit,” yang artinya, “Bukan kegagahan, bukan senjata, bukan pemimpin, melainkan Maria dari Rosario yang membuat kita menang.”

Mengenangkan tindakan Paus Pius V, Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II, dalam sebuah amanat Angelus yang disampaikan pada bulan Oktober 1983 mengatakan, “Rosario juga mengambil perspektif baru dan dibebani dengan intensi-intensi yang terlebih dahsyat dan terlebih banyak dari masa lalu. Sekarang bukan masalah memohon kemenangan besar, seperti di Lepanto dan di Vienna, melainkan memohon Maria untuk menyediakan bagi kita pejuang-pejuang yang gagah berani melawan roh kejahatan dan kesesatan, dengan senjata-senjata Injil, yakni Salib dan Sabda Allah. Doa Rosario adalah doa manusia untuk manusia. Rosario adalah doa solidaritas kemanusian, doa bersama orang-orang yang ditebus, dengan merefleksikan roh dan intensi dari dia yang pertama-tama ditebus, yakni Maria, Bunda dan Citra Gereja. Rosario adalah doa bagi segenap manusia di dunia dan dari sepanjang sejarah, yang hidup dan yang mati, yang dipanggil untuk menjadi Tubuh Kristus bersama kita dan bersama-sama kita menjadi ahli waris bersama dengan Dia dalam kemuliaan Bapa.”

Di masa-masa belakangan ini, rosario telah dijunjung tinggi dan dianjurkan sebagai suatu sarana yang efektif bagi pertumbuhan rohani. Banyak para kudus mendorong didaraskannya rosario, termasuk St Petrus Kanisius, St Filipus Neri dan St Louis de Montfort. Paus Leo XIII, yang kerap disebut “Paus Rosario”, berupaya memelihara tradisi doa ini, yang ditegaskannya sebagai suatu senjata rohani yang ampuh melawan kejahatan (Supremi Apostolatus Officio, 1884). Paus Pius XI pada tahun 1938 memberikan indulgensi penuh kepada barangsiapa yang mendaraskan rosario di depan Sakramen Mahakudus. Paus Beato Yohanes XXIII dan Paus Paulus VI keduanya juga dikenal sebagai penganjur rosario yang gigih. Buku Pedoman Indulgensi (1969), yang mendapatkan persetujuan Paus Paulus VI, memberikan indulgensi penuh “jika rosario didaraskan di sebuah gereja atau suatu tempat doa umum, atau dalam suatu kelompok keluarga, suatu komunitas religius atau perkumpulan saleh….” (No. 48).

Yang paling akhir, untuk menandai diawalinya 25 tahun masa pontifikatnya, Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II menerbitkan Surat Apostolik Rosarium Virginis Mariae, dimana beliau menetapkan Peristiwa Cahaya dan lagi, mendorong umat beriman untuk menggunakan rosario untuk “bersama Maria, merenungkan wajah Kristus.” Dengan mengesampingkan adanya gagasan bahwa rosario mengalihkan perhatian orang dari liturgi atau gagasan bahwa rosario merupakan penghalang bagi ekumene, Bapa Suci menegaskan, “Alasan paling kuat untuk mendesakkan pelaksanaan doa rosario adalah karena doa rosario merupakan sarana yang paling efektif untuk mengembangkan di kalangan kaum beriman komitmen untuk berkontemplasi pada misteri Kristiani; ini sudah saya usulkan dalam Surat Apostolik Novo Millennio Ineunte sebagai `latihan kekudusan' yang sejati. `Kita memerlukan kehidupan Kristiani yang menonjol dalam seni berdoa.'” (No 5).

Sebab itu, rosario meupakan bagian dari sejarah rohani Gereja yang patut dijunjung tinggi. Rosario memampukan umat beriman untuk berpartisipasi dalam sejarah keselamatan yang hidup, mempersatukan kita secara lebih akrab dengan Juruselamat dan BundaNya yang Tesuci, dan dengan segenap Gereja. Rosario perlu menjadi bagian dari sejarah tiap-tiap individu dan tiap-tiap keluarga, sebab melalui doa rosario ikatan kasih diperteguh.

Selasa, 29 September 2009

Bagaimana menaklukkan dan membongkar fitnah/dusta/kepalsuan Saksi-saksi palsu Yehuwa?

oleh : Pdt. Budi Asali M.Div.

I - Sejarah, tokoh2, dan bahayanya Saksi Yehuwa

A. Nama 'Saksi Yehuwa'

B. Sejarah Saksi Yehuwa dan tokoh2nya

1. Charles Taze Russel

2. Joseph Franklin Rutherford

3. Nathan Homer Knorr

4. Frederick W. Franz

5. Milton G. Henschel

C. Bahayanya Saksi Yehuwa

1. Saksi-saksi Yehuwa mirip dengan kristen

2. Saksi-Saksi Yehuwa sangat giat dalam memberitakan ‘Injil’

3. Ajaran Saksi Yehuwa lebih sederhana dan lebih mudah diterima akal

4. Saksi Yehuwa melakukan pengajaran 'Firman Tuhan' yang kuat

5. Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai cara berargumentasi yang kuat dan licik

6. Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai ‘kehidupan yang baik’

7. Saksi-Saksi Yehuwa menggunakan literatur dengan luar biasa hebatnya

II- Keilahian Kristus

A. Ajaran Saksi Yehuwa tentang diri Yesus Kristus

1. Yesus hanyalah ‘suatu allah’

2. Yesus adalah ciptaan pertama dari Allah, dan tidak sekekal Bapa

3. Yesus adalah Anak Allah, bukan Allah sendiri

4. Yesus menjadi Anak Allah maupun Kristus / Mesias pada saat Ia dibaptis

5. Sebelum inkarnasi, Yesus adalah pribadi roh, yang punya tubuh rohani

6. Yesus adalah penghulu malaikat Mikhael

7. Saksi-Saksi Yehuwa dilarang untuk berdoa / menyembah kepada Yesus

2 tambahan

B. Dasar Kitab Suci Saksi Yehuwa dan bantahannya

1. Wah 3:14 Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:

2. Amsal 8:22-25 TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala.

23 Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada.

24 Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air.

25 Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir;

3. Kol 1:15-20Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,

16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu.

19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia,

20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

4. Yes 9:5 5 (9-4) Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api.

6 (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

5. Yoh 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

6. Semua ayat yang menyebut Yesus sebagai Anak Allah

7. Yoh 5:26 dan Yoh 6:57 Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.

Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

8. Yoh 17:3 Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

9. 1Kor 8:4-6 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."

5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi—dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian—

6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

10. Yoh 14:28 dan Mat 24:36 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."

Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."

11. 1Kor 3:23 11:3 dan 15:24,27-28 23 Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.

3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.

12. Mat 4:1-11 1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.

2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.

3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."

4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,

6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."

7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,

9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."

10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"

11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.

13. Hab 1:12 Bukankah Engkau, ya TUHAN, dari dahulu Allahku, Yang Mahakudus? Tidak akan mati kami. Ya TUHAN, telah Kautetapkan dia untuk menghukumkan; ya Gunung Batu, telah Kautentukan dia untuk menyiksa.

14. Ibr 2:9a Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.

15. Ibr 5:8 & Yes 50:4-5 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,

Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.

5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.

16. Mark 10:17-18 / Luk 18:18-19 Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: "Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

18 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.

Ada seorang pemimpin bertanya kepada Yesus, katanya: "Guru yang baik, apa yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"

19 Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.

17. Mat 20:23 Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya."

18. 1Tes 4:16 & Yudas 9 (Yesus sebagai malaikat Mikhael) Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;

9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

19. Mat 3:16-17 (Yesus baru menjadi Anak Allah / Kristus pada saat baptisan) Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

20. Ayat-ayat sukar dari Yohanes berkenaan dengan keilahian Kristus

C. Bukti-bukti keilahian Kristus

1. 12 ayat yang secara explicit / jelas menyatakan Yesus sebagai Allah

a) Yes 9:5 Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

b) Yoh 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

c) Yoh 1:18 Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

d) Yoh 20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"

e) Kis 20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

f) Ro 9:5 Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!

g) Fil 2:5b-7 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

h) Tit 2:13 dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,

i) 2Pet 1:1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

j) Ibr 1:8 Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.

k) 1Yoh 5:20 Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.

l) Wah 1:8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."

Kesimpulan

1. Kitab Suci memberikan nama-nama ilahi untuk Yesus

2. Kitab Suci menunjukkan bahwa Yesus adalah YAHWEH sendiri

3. Yesus menyebut diriNya sendiri ‘I am’ / ‘Aku adalah’ (EGO EIMI)

a) 2 kelompok ayat dalam Injil Yohanes dimana Yesus sebut diri ‘I am’

b) Hubungan kata-kata yang menggunakan ‘I am’ ini dengan Kel 3:14-15

c) Ayat-ayat Perjanjian Lama lain yang gunakan EGO EIMI dalam LXX

d) Ayat-ayat Injil Yohanes dimana Yesus menggunakan kata-kata EGO EIMI saja

Kesimpulan

1. Yesus mempunyai sifat-sifat ilahi

2. Yesus melakukan pekerjaan-pekerjaan ilahi

3. Kehormatan ilahi diberikan kepada Yesus

4. Kol 2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan,

5. Daud menyebut Yesus, yang adalah keturunannya, sebagai ‘Tuhan’

6. KesatuanNya dengan Bapa

7. Yesus mengaku sebagai Allah / Anak Allah, dan rela mati untuk pengakuan itu

8. Setan mengakui Yesus sebagai Allah / Anak Allah dan tunduk kepada Yesus

9. Penyembahan terhadap Yesus

10. Doa kepada Yesus

11. ‘Yesus’ diidentikkan dengan ‘Tuhan’ dan ‘Allah’

Komentar ahli theologia / penafsir tentang orang yang menyangkal keilahian Yesus

III- Doktrin tentang Roh Kudus

A. Roh Kudus adalah tenaga aktif Allah

1. Argumentasi Saksi Yehuwa

2. Serangan terhadap doktrin Saksi Yehuwa

B. Roh Kudus bukan pribadi

1. Argumentasi Saksi Yehuwa

1) Pandangan bapa-bapa gereja

2) Kata ‘Roh Kudus’ sering muncul tanpa kata sandang tertentu

3) Roh Kudus turun sebagai merpati dan api, tak pernah dalam bentuk manusia

4) Ada orang2 yang ‘dipenuhi’, ‘dibaptis’, ‘diurapi’ dengan Roh Kudus

5) Bapa dan Anak punya nama, Roh Kudus tidak

6) Roh Kudus disejajarkan dengan air dan api

7) Roh Kudus dimasukkan dalam daftar sifat-sifat (2Kor 6:6)

8) Roh Kudus dibandingkan dengan anggur

9) Orang2 dipenuhi dengan roh kudus sama seperti dengan hikmat, iman, & sukacita

10) Roh Kudus digambarkan sebagai air, api, angin, dsb

11) Roh Kudus berbicara melalui manusia / malaikat

12) 1Yoh 5:6-8

2. Bukti-bukti kepribadian Roh Kudus

C. Roh Kudus bukan Allah

1. Argumentasi Saksi Yehuwa

2. Bukti-bukti keilahian Roh Kudus

D. Allah adalah sumber dari Roh Kudus

1. Saksi Yehuwa menganggap Allah adalah sumber dari Roh Kudus

2. Argumentasi Saksi Yehuwa

3. Pandangan yang benar: Roh Kudus keluar dari Bapa dan dari Anak

4. Kesimpulan

IV- Doktrin tentang Allah Tritunggal

A. Ajaran Saksi Yehuwa tentang Allah Tritunggal

1. Doktrin Allah Tritunggal membingungkan / tidak dapat dimengerti, dan bertentangan dengan 1Kor 14:33

2. Doktrin Allah Tritunggal itu berasal dari agama-agama kafir, dan baru muncul pada abad ke 4

3. Istilah ‘Tritunggal’ maupun ajaran tentangnya tidak ada dalam Kitab Suci

4. Claim / serangan Saksi-Saksi Yehuwa sehubungan dengan Sidang Gereja Nicea

a) Bapa-bapa gereja sebelum Sidang Gereja Nicea tidak mempercayai Tritunggal

b) Sidang Gereja Nicea tidak berbicara tentang Roh Kudus, dan karena itu tidak mempersoalkan Tritunggal

c) Peranan Kaisar Konstantin dalam Sidang Gereja Nicea

d) Pengakuan Iman Nicea merupakan wujud perkembangan penuh dari kemurtadan yang telah dinubuatkan oleh Yesus dan para rasul

5. Ajaran Athanasius tentang Allah Tritunggal berasal dari agama kafir Mesir

6. Ajaran tentang Allah Tritunggal berasal dari Plato / Neo-Platonism

7. Para penganut Tritunggal hidup jahat

8. Kepercayaan terhadap Tritunggal menyebabkan penyembahan terhadap Maria

9. Alkitab menyatakan bahwa Allah itu satu pribadi, bukan tiga pribadi

10. Doktrin tentang Allah Tritunggal telah mengencerkan / meniadakan ajaran Alkitab tentang keesaan Allah

B. Dasar Kitab Suci Saksi Yehuwa

1. Ul 6:4 menyatakan Allah itu esa

2. Yoh 20:17 menunjukkan bahwa Bapa adalah Allah dari Yesus

3. Mat 27:46 / Mark 15:34 menunjukkan bahwa Allah / Bapa bisa meninggalkan Yesus

4. Mat 12:31-32 menunjukkan bahwa penghujatan terhadap Roh Kudus lebih berat dari pada penghujatan terhadap Yesus

5. Yoh 6:38, 7:16 mengatakan bahwa Bapa mengutus Anak

6. Yoh 8:17-18 menunjukkan ada dua saksi

7. Kis 7:55 - Stefanus melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Bapa

8. Wah 4:8-5:7 menunjukkan Yesus tidak mempunyai takhta

9. Mat 3:16 menunjukkan bahwa Yesus baru diurapi dengan Roh Kudus pada saat Ia dibaptis

C. Dasar Kitab Suci dari Doktrin Allah Tritunggal

1. Kitab Suci menunjukkan ketunggalan Allah

2. Kitab Suci menunjukkan adanya ‘kejamakan dalam diri Allah’